Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, Meninggal Dunia: Duka Mendalam untuk Dunia Hukum dan Jurnalisme Indonesia

Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, Meninggal Dunia: Duka Mendalam untuk Dunia Hukum dan Jurnalisme Indonesia

Jakarta, 21 Mei 2025pttogel Dunia hukum dan jurnalisme di Indonesia berduka atas kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari jurnalis senior Najwa Shihab. Ibrahim wafat pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur, dalam usia 47 tahun. Kabar ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan gelombang belasungkawa dari berbagai kalangan.

Sosok di Balik Nama Besar

Meski selama ini dikenal sebagai sosok yang cenderung menghindari sorotan publik, Ibrahim Sjarief merupakan tokoh penting di bidang hukum di Indonesia. Ia adalah pendiri sekaligus Managing Partner di firma hukum terkemuka Assegaf Hamzah & Partners (AHP), yang telah lama menjadi rujukan utama dalam layanan hukum korporasi dan komersial di Indonesia. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur di PT Justika Siar Publik, perusahaan yang mengelola platform hukum daring Justika.

Dengan latar belakang akademik yang kuat—Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia dan gelar Master of Laws (LL.M) dari University of Melbourne, Australia—Ibrahim dikenal sebagai profesional yang memiliki integritas tinggi dan wawasan hukum yang luas.

baca juga: pengakuan-novel-baswedan-tawaran-tangkap-harun-masiku-ditolak-pimpinan-kpk

Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Ibrahim menikah dengan Najwa Shihab pada tahun 1997. Pernikahan mereka telah berlangsung hampir tiga dekade dan dikaruniai dua anak: Izzat Ibrahim Assegaf dan almarhumah Namiyah binti Ibrahim Assegaf, yang meninggal dunia beberapa saat setelah lahir pada 2011.

Najwa Shihab, dalam berbagai kesempatan, kerap menyebut suaminya sebagai figur yang sangat suportif, sabar, dan menjadi pilar utama dalam kehidupan rumah tangga serta karier jurnalistiknya. Dalam wawancara kanal YouTube, Najwa pernah mengatakan bahwa keberhasilan dan konsistensinya sebagai jurnalis tak lepas dari dukungan Ibrahim, yang selalu ada dalam suka dan duka.

Pemakaman dan Doa Bersama

Jenazah almarhum disemayamkan di kediaman keluarga di kawasan Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Ratusan pelayat dari berbagai kalangan—mulai dari tokoh hukum, media, sahabat, hingga tokoh nasional—turut hadir memberi penghormatan terakhir. Pemakaman dilaksanakan pada Rabu pagi, 21 Mei 2025, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta.

Gelombang Belasungkawa

Ucapan duka datang dari berbagai pihak. Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital yang juga sahabat dekat keluarga Shihab, menyampaikan belasungkawa mendalam dan mengenang Ibrahim sebagai pribadi yang rendah hati namun berpengaruh besar dalam dunia hukum Indonesia. Tokoh-tokoh lain seperti para praktisi hukum, jurnalis senior, hingga pejabat negara juga menyampaikan penghormatan dan doa.

Media sosial pun dipenuhi dengan ungkapan duka dari masyarakat yang selama ini mengikuti kiprah Najwa Shihab dan menghormati sosok Ibrahim sebagai pendamping yang setia.

Warisan yang Ditinggalkan

Meski telah tiada, warisan pemikiran dan dedikasi Ibrahim Sjarief Assegaf terhadap dunia hukum tetap akan hidup. Ia meninggalkan jejak profesionalisme, integritas, dan komitmen terhadap keadilan. Firma hukum yang ia rintis akan terus melanjutkan kontribusinya bagi dunia hukum Indonesia, sementara nilai-nilai kehidupan yang ia tanamkan di keluarga dan lingkungan terdekatnya akan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Penutup

Kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf bukan hanya kehilangan pribadi bagi Najwa Shihab dan keluarga, melainkan juga kehilangan nasional bagi dunia hukum dan media. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

sumber artikel: www.september2018calendar.com